KY Ajak SOMKY Semarang Buat Konten Peradilan
Komisi Yudisial (KY) menggelar program edukasi publik Sobat Muda Komisi Yudisial (SOMKY) dengan menggandeng generasi muda di Semarang, Sabtu (13/7) di Warung Penang, Semarang, Jawa Tengah.

Semarang (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) menggelar program edukasi publik Sobat Muda Komisi Yudisial (SOMKY) dengan menggandeng generasi muda di Semarang, Sabtu (13/7) di Warung Penang, Semarang, Jawa Tengah. Workshop bertema Pengawasan Peradilan dalam Bingkai Media Digital ini diikuti 30 anggota komunitas SOMKY yang berasal dari mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Desain, dan Multimedia.
 
Kepala Pusat Analisis dan Layanan Informasi KY Roejito mengajak anggota SOMKY menciptakan konten karya visual yang berkualitas untuk membantu publik dalam memahami dan mengawasi proses peradilan.
 
"Hukum terkadang sulit dipahami oleh masyarakat, sehingga perlu dibantu dengan karya visual yang mudah dipahami. Namun, sebuah karya hendaknya dibuat dengan pertimbangan dan etika yang tepat agar produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima oleh masyarakat," harap Roejito.
 
Roejito juga menekankan para anggota SOMKY agar bijak membuat konten dan menyebarkan di media sosial. Menurutnya, komunitas SOMKY perlu mendorong konten yang baik dan benar sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada.
 
“Jika kita ingin menjadi negara maju yang berlandaskan Pancasila dan masyarakatnya melek hukum dan peradilan, maka kita perlu paham apa yang kita sebarkan bagi masyarakat. Jangan hanya asal share atau asal membuat konten. Padahal tidak sesuai dengan fakta dan kondisi yang ada.hal itu tidak mencerahkan masyarakat tentunya," lanjut Roejito.
 
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Jurnalis dari Net. Media Yusuf Isyrin Anggara yang mengupas teknik menciptakan karya visual yang disukai publik.
 
“Konten yang menarik adalah konten seputar romansa dan komedi. Coba lihat saja di Youtube, genre mana yang banyak belakangan ini? Nah bagaimana kalau kita buat konten tentang peradilan, namun ada unsur romansa dan komedi, bisa-bisa saja kan,” cetus Yusuf.
 
Yusuf menilai keberadaan KY itu penting untuk diketahui masyarakat. Namun faktanya, Masih banyak publik yang tidak tahu tentang lembaga ini. Oleh karena itu, komunitas SOMKY harus memahami proses pembuatan suatu karya untuk membantu menyosialisasikan tugas KY.
 
“Jika teman-teman membuat suatu karya, yang penting untuk diketahui pertama adalah membuka wawasan terlebih dahulu, termasuk seputar KY. Selain itu, harus punya keterampilan dalam membuat suatu karya. Setelah karya dibuat, kita harus tentukan waktu yang tepat kapan karya itu kita unggah ke media sosial. Terakhir adalah kesinambungan dalam menciptakan karya selanjutnya," papar Yusuf.
 
Dalam workshop ini peserta langsung praktik menggunakan ponsel. (KY/Adnan/Festy)

Berita Terkait