KY Gelar Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Pencegahannya
Komisi Yudisial (KY) menyelenggarakan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan Sekretariat Jenderal KY, Senin (6/11) di Auditorium KY.

Jakarta (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) menyelenggarakan sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan Sekretariat Jenderal KY, Senin (6/11) di Auditorium KY. Materi sosialisasi diharapkan bermanfaat untuk membentengi pegawai KY dari penyalahgunaan narkotika. 

"Tujuan sosialisasi ini adalah mengimbau kepada seluruh pegawai di lingkungan Setjen KY agar benar-benar memahami bahaya penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan dan berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan instansi," ungkap Sekretaris Jenderal KY Arie Sudihar saat memberikan Sosialisasi Anti Narkotika dengan tema “Menjadi Pegawai yang Berdaya dan Bergaya Tanpa Narkoba”. 

Sosialisasi menghadirkan pemateri tunggal, yakni Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Yuki Ruchimat. Menurut Yuki, jumlah angka pemakai narkoba di Indonesia dari 2017 s.d 2021 menunjukkan grafik yang naik. Pada tahun 2021 tercatat ada 3,66 juta jiwa pernah menggunakan narkoba, dengan rentang 16-35 tahun sebagai kategori usia terbanyak. Kenaikan ini sendiri dipaparkan Yuki disebabkan oleh banyak unsur, termasuk jaringan penyebaran yang kuat dan munculnya narkoba jenis baru yang dikreasikan.

"Zat selalu dikreasikan baru oleh para pembuatnya. Contohnya tembakau gorila itu jenis baru. Senyawanya seperti ganja, tetapi bedanya ini sintesis. Ada juga seperti kemasan teh celup," jelas Yuki.

Yuki juga menyoroti tiga hal yang utamanya menyebabkan seseorang tergolong rentan untuk menggunakan narkoba. Pertama, seseorang yang terlalu toleran sehingga sulit  berkata tidak. Kedua, faktor lingkungan yang dekat dengan peredaran dan pengguna narkoba, dan ketiga adalah faktor ketersediannya.

"Kalau mau berperang, kita harus ketahui dulu mau perang sama siapa. Kenali jenis narkobanya dan efeknya. Kenali modus juga pengedarnya, serta banyak-banyak berperilaku positif," ungkap Yuki.

Meski Yuki meyakinkan untuk menghindari penggunaan narkoba, Yuki tetap mengajak untuk merangkul rekan yang sudah terlanjur menggunakan narkoba.

"Sulit sekali menghentikan kecanduan, lebih baik jangan memulai. Kalaupun ada teman kita yang sudah terlanjur kita harus merangkul, dan menyarankan upaya karena pasti dia pun ingin sembuh," pungkas Yuki. (KY/Halimatu/Festy)


Berita Terkait