Ambon (Komisi Yudisial) - Penghubung Komisi Yudisial (KY) Wilayah Maluku mengadakan diskusi akhir tahun sebagai refleksi kinerja dan perencanaan strategis tahun 2026 mendatang, Rabu (26/11/2025), di Kantor Penghubung KY, Ambon. Koordinator Penghubung KY Maluku Amirudin Latuconsina mengatakan, keberadaan Penghubung KY sudah sepuluh tahun di Maluku. Selama satu dekade, tantangan terbesar yang dihadapi adalah letak geografis Maluku yang berkepulauan, sehingga Penghubung KY sulit menjangkau pengadilan di luar Pulau Ambon.

"Jumlah hakim yang hampir mencapai 100 orang yang tersebar di 18 pengadilan di seluruh provinsi Maluku menjadi kendala bagi Penghubung KY Maluku dalam memaksimalkan tugas pengawasan. Hal ini karena letak geografis Maluku yang berkepulauan dan terbatasnya jumlah personel," jelas Amirudin.

Amirudin berharap adanya dukungan dan  kerja sama dari jejaring untuk mendukung kinerja Penghubung KY Maluku guna mengoptimalkan kinerja dalam upaya mewujudkan peradilan bersih di Provinsi Maluku. 

Mewakili peserta, advokat Ali Salampessy turut memberikan perspektif terkait pentingnya penambahan SDM dan penguatan kelembagaan Penghubung KY Maluku terkait pengawasan terhadap perilaku hakim. Peserta diskusi terdiri dari berbagai unsur seperti: advokat, media, mahasiswa dan masyarakat penerima layanan KY, serta LSM. (KY/PKY Maluku/Festy)