CHA Bunyamin Alamsyah Berkomitmen Tindak Tegas Pelanggaran
Calon hakim agung (CHA) Bunyamin Alamsyah saat wawancara CHA Tahun 2017 di Auditorium KY, Jakarta, Kamis (3/8).

Jakarta (Komisi Yudisial) – Calon hakim agung (CHA) Bunyamin Alamsyah ditanya  hubungan kesetaraan gender dengan tingginya angka perceraian dalam wawancara CHA Tahun 2017. Dalam agama Islam sudah ada ketentuan siapa yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga. Jadi, kesetaraan gender dimaksudkan untuk melindungi pihak perempuan.
 
Bunyamin menjelaskan, bila angka perceraian tinggi disebabkan fungsi mediasi yang kurang maksimal.
 
“Fungsi mediasi dalam kasus perceraian kurang maksimal, biasanya karena ada pengaruh dari pihak lain. Jika hanya mereka datang berdua saja, seringkali mereka datang tersenyum, dan pulangnya bersama-sama,” beber Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, Kamis (3/8) di Auditorium KY, Jakarta.
 
Bunyamin juga ditanya bagaimana cara agar pihak yang berperkara dapat memperoleh kepuasan dalam menerima putusan. “Tidak mutlak kepuasan itu. Namun dalam persidangan ada proses yang dilalui, disitulah harus ada keadilan. Contoh surat panggilan harus sampai kepada kedua belah pihak. Sering pihak melapor ada yang tidak sampai surat panggilannya,” ujar Alumni IAIN Bandung ini.
 
Terkait kepemimpinan, ia juga tak segan-segan untuk bertindak apabila ada anak buahnya yang melanggar kode etik. Sebagai pimpinan, ia akan membentuk tim untuk melakukan klarifikasi dan memeriksa.
 
“Jika memang terbukti ada pelanggaran, saya akan memberikan rekomendasi kepada Bawas MA untuk ditindak,” pungkasnya. (KY/Noer/Festy)

Berita Terkait