Penghubung KY Jateng Gelar Diskusi Rutin “Jaburan”
Penghubung KY Wilayah Jawa Tengah (Jateng) dalam kegiatan diskusi rutin Jaburan Bersama Penghubung KY di ruang rapat kantor Penghubung KY Jateng, Semarang, Jumat (39/11).

Semarang (Komisi Yudisial) - Keterlibatan media massa memiliki peran strategis untuk memberikan informasi program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Yudisial (KY) dalam upaya mewujudkan peradilan bersih. 
 
Pers juga dapat meliput dan memberitakan tentang pelaksanaan kewenangan dan tugas-tugas Komisi Yudisial dalam menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim.
 
“Tidak hanya itu, pers juga sangat berperan dalam mewujudkan independensi dan akuntabilitas lembaga  peradilan sesuai dengan koridornya,” ujar Koordinator Penghubung KY Wilayah Jawa Tengah (Jateng) dalam kegiatan diskusi rutin Jaburan Bersama Penghubung KY di ruang rapat kantor Penghubung KY Jateng, Semarang, Jumat (39/11).
 
Kegiatan Jaburan ini merupakan diskusi rutin yang digelar oleh Penghubung KY Jateng dengan mengambil isu-isu terkini dan berbeda dalam setiap kegiatannya. Adapun yang menjadi peserta adalah sahabat KY dan pemerhati hukum di Semarang.
 
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang Edi Faisol yang menjadi pembicara memaparkan perspektif pers terhadap Rancangan KUHP (RKUHP) yang sempat menjadi polemik di masyarakat beberapa waktu yang lalu. 
 
Edi mengatakan, jangan sampai RKUHP yang baru justru melemahkan peran pers sebagai pilar keempat demokrasi, jika peran pers dilemahkan maka akan terjadi kemunduran bagi demokrasi negara tercinta ini, yang tentu akan berimbas pada kemerdekaan penyampaian pendapat yang dijamin oleh konstitusi. 
 
Tidak hanya itu pers dapat menjalankan fungsi kontrol sosial dan menjalankan peran dalam penegakan hukum sebagaimana termaktub dalam UU Pers didalam pasal 6 huruf b dan d UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
 
“Pers Indonesia berperan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum,” jelasnya.
 
Rafi, salah satu peserta menyambut baik kegiatan ini sebagai media yang bermanfaat bagi mahasiswa.
 
“Diskusi semacam ini adalah semacam oase bagi mahasiswa ditengah minimnya literasi bagi para mahasiswa, sehingga bagi kami kegiatan ini memberi manfaat secara keilmuan maupun menambah jaringan,” paparnya. (KY/Farhan/Jaya)

Berita Terkait