Hakim Agung Jupriadi Akui Seleksi CHA di KY Transparan dan Akuntabel
Hakim Agung hasil seleksi Komisi Yudisial (KY) Jupriadi mengakui bahwa seleksi calon hakim agung (CHA) yang diselenggarakan KY berlangsung secara transaparan dan dapat dipertanggun

Jakarta (Komisi Yudisial) – Hakim Agung hasil seleksi Komisi Yudisial (KY) Jupriadi mengakui bahwa seleksi calon hakim agung (CHA) yang diselenggarakan KY berlangsung secara transaparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia juga memberikan semangat kepada seluruh calon potensial agar tidak ragu mendaftar seleksi.  

Saat lulus sebagai hakim agung, banyak yang bertanya kepada Jupriadi soal biaya yang dikeluarkan. Ia menegaskan tidak pernah keluar uang, kecuali untuk beli materai surat pernyataan. Jupriadi menyatakan jika memakai uang dalam prosesnya tidak akan mau, karena pekerjaan dan gajinya tidak akan barokah.

 

“Saya sampaikan, dengan kita niat Bismillah, bermohon kepada Allah dan bertempur, Insya Allah bisa.  Dulu saya tidak ada kenal siapa-siapa di Komisi Yudisial (KY), kecuali bu Nurdjanah. Seleksi yang dilaksanakan di KY sangat transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat seleksi kualitas, nama CHA disembunyikan sehingga penilai tidak tahu. Baru setelah dinilai, nama dipasang kembali. Itu pengalaman saya,” beber Jupriadi.

 

Kadang sebagai peserta, Jupriadi dan rekan sesama CHA dulu bertanya bagaimana cara penilaian, terutama di tahap 3. Kok seperti ada unsur subjektivitas. Tapi yang Jupriadi pahami, KY demi independensi dan kredibilitas, menggandeng lembaga yang berwenang dan kompeten untuk melakukan proses seleksi.

Jupriadi terakhir menyampaikan pesan Wakil Ketua MA Sunarto, bahwa kompetensi intelektualitas dan kompetensi keahlian yang dimiliki seorang hakim akan mengantarkannya menjadi hakim yang memenuhi kapabilitas. Sementara integritas yang dimiliki seorang hakim akan mengantarkannya menjadi hakim yang kredibel. (KY/Noer/Festy)


Berita Terkait