
Makassar (Komisi Yudisial) – Penghubung Komisi Yudisial (KY) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Makassar (UIM) berdiskusi terkait peluang kerja sama dan sinergisitas antarlembaga, Senin (28/07/2025) di Kampus UIM, Makassar. Direncakan kerja sama akan dituangkan dalam _memorandum of understanding_ (MoU) atau nota kesepahaman.
FH UIM juga menyampaikan harapannya agar Penghubung KY Sulsel dapat kembali menggelar program Sekolah Etik karena program tersebut bermanfaat bagi para mahasiswa hukum.
“Program Sekolah Etik sangat menarik dan bermanfaat. Karena para mahasiswa dapat mengenal KY lebih mendalam, sehingga dapat membantu tugas-tugas KY. Bahkan, mereka dapat menjadi sukarelawan yang turut membantu fungsi pengawasan KY," ungkap Wakil Dekan I FH UIM Andi Arfan Sahabuddin.
Merespons hal itu, Penghubung KY Sulsel menyampaikan apresiasi atas masukan dari FH UIM. Asisten Penghubung KY Sulsel Ni Putu Dewi Damayanti menyampaikan bahwa Sekolah Etik memang dirancang oleh Penghubung KY Sulsel untuk mengupas soal KY.
"Harapannya agar pengetahuan yang diperoleh mampu menumbuhkan kesadaran dari para peserta Sekolah Etik, sehingga dapat berkontribusi demi terwujudnya peradilan yang bersih," pungkas Dewi. (KY/Dewi/Festy)