KY Gelar Raker untuk Mantapkan Program 2016
Rapat Kerja Komisi Yudisial Tahun 2016

Jakarta (Komisi Yudisial) - Dalam rangka sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan program tahun 2016, dan rencana prioritas program di tahun 2017, Komisi Yudisial (KY) menyelenggarakan Rapat Kerja Komisi Yudisial Tahun 2016. Rapat Kerja dengan tema “Optimalisasi Kinerja Komisi Yudisial Menuju Lembaga yang Profesional, Andal, dan Bermartabat” diselenggarakan mulai 11-13 Februari 2016 di Mason Pine Hotel, Padalarang, Bandung Jawa Barat.
 
Ketua KY Sementara Maradaman Harahap dalam sambutannya menyampaikan, raker sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kerja dan menumbuhkan motivasi bagi seluruh pegawai KY agar kinerja semakin meningkat di semua lini, terutama yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan penggunaan anggaran dengan efektif dan efisien.
 
"Dalam raker harus mengevaluasi mana program yang dapat dioptimalkan sehingga peringkat akuntabilitas KY dapat lebih baik dari MA," ungkap Maradaman.
 
Maradaman mengatakan, untuk peningkatan kinerja KY harus mendorong peningkatan sumber daya manusia sehingga KY sebagai lembaga pengawas lebih unggul dari yang lain.
 
"SDM harus ditingkatkan kualitasnya sehingga ada peningkatan kinerja," harap pria kelahiran Tapanuli ini.
 
Wakil Ketua Sementara Farid Wajdi menyampaikan untuk periode KY yang ke-3 ini perlu ada isu-isu utama yang harus dibangun sehingga jelas sasarannya.
 
"Harus ada mekanisme yang terukur, tidak terbatas pada proses saja terkait program yang dijalankan sehingga ada monitoring dan evaluasi yang kritis terhadap program yang dijalankan," ujar Farid.
 
Sementara itu, Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Sukma Violetta menyampaikan pentingnya menjalin hubungan dengan seluruh stakeholders KY.
 
"Untuk sosialisasi kita kurang memanfaatkan sumber daya stakeholders. Sosialisasi kurang apalagi menjalin hubungan dengan pelapor," papar Sukma.
 
Ketua Bidang Sumber Daya Manusia, Advokasi, Hukum, Penelitian dan Pengembangan Sumartoyo menyoroti pentingnya penghubung sebagai perpanjangan tangan KY di daerah.
 
"Idealnya ada penghubung di setiap Ibukota Provinsi di Indonesia. Sehingga KY sangat dirasakan kehadirannya," ujar Sumartoyo.
 
Hal Senada juga disampaikan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Joko Sasmito  yang mengharapkan ada kontrak kontrak kinerja bagi penghubung.
 
"Di 34 propinsi harus ada penghubung. Di 2016 akan dibuat pemantapan kontrak kinerja bagi penghubung. Harapannya di periode 3 diharapkan pembentukan 34 penghubung sudah selesai," harap Joko.
 
Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan dua Anggota KY Jaja Ahmad Jayus dan Aidul Fitriciada Azhari yang akan mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Joko Widodo, Jumat (12/02) di Istana Merdeka, Jakarta. (KY/Jaya/Festy)

Berita Terkait