Pelajari Nilai Organisasi, SMK Muhammadiyah 10 Jakarta Kunjungi KY
Komisi Yudisial (KY) menerima kunjungan 16 orang siswa SMK Muhammadiyah 10 Jakarta, Rabu, (18/10) di Ruang Pers KY, Jakarta. Kunjungan tersebut terkait pelaksanaan Penerapan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan kurikulum Merdeka Belajar dengan fokus nilai organisasi dan budaya kerja.

Jakarta (Komisi Yudisial) – Komisi Yudisial (KY) menerima kunjungan 16 orang siswa SMK Muhammadiyah 10 Jakarta, Rabu, (18/10) di Ruang Pers KY, Jakarta. Kunjungan tersebut terkait pelaksanaan Penerapan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan kurikulum Merdeka Belajar dengan fokus nilai organisasi dan budaya kerja. 

Diterima oleh Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian KY Rr. Diana Candra Hapsari didampingi Pranata Humas Ahli Muda Festy Rahma Hidayati, siswa SMK Muhammadiyah 10 Jakarta diajak mengenal KY terlebih dahulu. Diana menjelaskan sejarah KY. Selain itu dijelaskan wewenang KY untuk mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

"Visi KY adalah menjadi lembaga yang kredibel untuk akuntabilitas hakim. Dengan misi untuk meningkatkan integritas dan kapasitas hakim dan meningkatkan penguatan kelembagaan dan pemberdayaan partisipasi publik," jelas Diana. 

Festy menambahkan, untuk memperoleh informasi tentang KY telah tersedia banyak saluran informasi, seperti website KY di www.komisiyudisial.go.id, majalah Komisi Yudisial, dan leaflet kelembagaan.

"Teman-teman juga wajib ya ikuti seluruh media sosial KY yang ada di platform instagram di @komisiyudisialri, facebook @komisiyudisialri dan Twitter yang telah mengubah nama menjadi X serta Youtube Komisi Yudisial," jelas Festy.

Diana melanjutkan memberikan penjelasan tentang core value yang harus dimiliki oleh ASN dan bagaimana KY menerapkan prinsip BERAKHLAK dalam lingkungan kerja.

“Value itu harus melekat pada diri setiap ASN, jadi ASN itu harus berakhlak. Sebagai ASN harus berorientasi pada pelayanan, kita harus memahami kebutuhan dari stakeholder. Sebagai pelayan masyarakat harus meningkatkan kemampuan kita sebagai pegawai," ujar Diana.

Lebih lanjut Diana juga memberikan gambaran tentang budaya kerja KY, yaitu SAKTI, yaitu Sinergi, Akuntabel dan Berintegritas. 

“Jadi, kenapa itu penting? Karena ada nilai-nilai organisasi yang akan membentuk budaya menjadi kebiasaaan dan secara otomatis itu akan menjadi reflek ketika sering dilakukan. Maka dari itu terbentuknya budaya kerja SAKTI Komisi Yudisial," jelas Diana.

Di akhir kunjungan, para siswa diajak melihat secara langsung proses seleksi wawancara calon hakim agung dan calon hakim _ad hoc_ Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA) di Auditorium KY, Jakarta. Kemudian berkeliling melihat fasilitas pelayanan publik, seperti ruang pengaduan, ruang PPID dan perpustakaan KY. (KY/Sandra/Festy)

 


Berita Terkait