Mahasiswa Hukum Harus Peduli pada Kepentingan Publik
Anggota Komisi Yudisial (KY) Binziad Kadafi yang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) turut berpartisipasi dalam talk show bertema Jump-Start Your Career Seeking Prospective Law Fields in The Future pada Days of Law Career (DOLC), Kamis (15/2) di Kuningan City Ballroom, Jakarta.

Jakarta (Komisi Yudisial) - Anggota Komisi Yudisial (KY) Binziad Kadafi yang merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) turut berpartisipasi dalam talk show bertema Jump-Start Your Career Seeking Prospective Law Fields in The Future pada Days of Law Career (DOLC), Kamis (15/2) di Kuningan City Ballroom, Jakarta.

Kadafi mengapresiasi karena telah dibekali menjadi pribadi yang memiliki mental pembelajar di FH UI. Ia juga tetap menyampaikan ada hal krusial lain yang perlu disiapkan mahasiswa hukum dalam memulai karier.

"Yang menjadi tantangan adalah menjaga reputasi dan kredibilitas. Contohnya ketika saya menempuh seleksi jabatan publik, tim pansel mungkin melakukan penelusuran rekam jejak. Jadi, reputasi dan kredibilitas harus dijaga," ujar Kadafi.

Di samping itu, Kadafi menyoroti pekerjaan rumah bersama khususnya para praktisi hukum di masa depan, yaitu untuk menciptakan peradilan modern yang bisa diandalkan dalam menyelesaikan sengketa. 

"KY ini punya peran untuk mengawasi hakim yang relatif berat. Kita tahu hakim powerfull, dengan putusannya bisa memutus hidup atau tidaknya seseorang. Saya ragu apakah saya sudah menjadi pengawas yang baik atau belum, saya bergejolak untuk memaksimalkan strategi untuk KY mewujudkan reformasi peradilan," ujar Kadafi.

Kadafi berharap mahasiswa hukum tidak hanya baik secara substansi kompetensi pada keilmuan, tetapi juga perlu mengasah kepedulian akan reformasi hukum dan peradilan. Menurutnya, berkecimpung di bidang hukum sudah seharusnya bukan hanya untuk mencari profit, tetapi wadah untuk peduli pada kepentingan publik.

"Hukum bukan cuma wadah cari duit, tetapi juga merajut kebaikan yang dapat dilakukan dengan reformasi hukum tidak terkecuali menjabat pada posisi-posisi sentral di bidang hukum," tutup Kadafi.

Selain Kadafi, gelar wicara ini diisi oleh tiga narasumber lain, yaitu Cheif Legal Counsel L'Oreal Indonesia Saradesi Sumardy, Chief Executive Officer Eazybiz Leo Faray Tody dan Partner Ali Budiarjo, Nugroho, Reksediputro Counsellor Law Agus Ahadi Deradjat. (KY/Halima/Festy)


Berita Terkait