Jakarta (Komisi Yudisial) – Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) menjamin bahwa KY adalah lembaga yang berhasil mempertahankan integritas dalam menjalankan tugasnya, termasuk dalam seleksi calon hakim agung. Ia menitipkan pesan kepada seluruh pegawai KY untuk selalu memegang teguh ke etika, moralitas, integritas.
"Sepanjang karir saya sudah di tiga lembaga, yaitu Kementerian Kehakiman, Mahkamah Agung (MA), kemudian di Komisi Yudisial (KY). Dari tiga lembaga itu, saya memuji di KY karena terus mempertahankan dan memegang teguh integritas. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, saya mohon kepada seluruh pegawai lanjutkan hal itu dengan memegang teguh ke etika, moralitas, integritas," jelas Wakil Ketua KY Siti Nurdjanah saat memberikan keynote speech dalam seri ketiga Seminar Nasional Etika Publik bertajuk “Guardian of Justice atau Figuran: Mampukah KY Menjadi Center of Ethics bagi Bangsa?”, Rabu (5/11/2025).
Nurdjanah mengungkap salah satu contoh dalam menjalankan tugas seleksi calon hakim agung. Ia menjamin tidak ada satupun titipan dalam daftar calon hakim agung dan hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA).
"Setiap ada seleksi calon hakim agung diumumkan, sudah ada titipan yang masuk. Kami menjawab dengan komunikasi yang bagus dan tidak menyakiti lawan bicara agar sama-sama enak. KY harus menjaga integritas lembaga,” beber Nurdjanah.
Ia kembali meyakinkan bahwa yang diloloskan adalah zero KKN atau tidak ada titipan. Meski pada akhirnya, keputusan untuk tetap mempertahankan integritas kadang kala berujung pada penolakan DPR, seperti di tahun 2024.
"Namun, KY tetap bertahan, tetap harus menjaga etika lembaga. Lembaga ini diam, sebab yang bisa menjaga orang yang ada di dalam. Saya berpesan kepada adik-adik (pegawai) yang masih lama di KY, jagalah itu. Integritas yang ada di KY harus dipertahankan. Kalau masalah pengetahuan, masih bisa dipelajari,” pungkas Nurdjanah. (KY/Noer/Festy)
English
Bahasa