KY Jalin Nota Kesepahaman dengan SIGAB
Komisi Yudisial (KY) sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB).

Gunung Kidul (Komisi Yudisial) - Komisi Yudisial (KY) sepakat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB). Hal ini sebagai wujud komitmen KY dalam mendukung kemudahan akses hukum bagi difabel. Penandatanganan bertepatan saat digelarnya Temu Inklusi bertajuk Menuju Indonesia Inklusif 2030 melalui Inovasi Kolaboratif.
 
Menurutnya, kehadiran KY dalam Temu Inklusi 2018 ini merupakan representasi dari masyarakat pencari keadilan, terutama masyarakat difabel yang berhadapan dengan hukum. Ia berpendapat, penting bagi difabel untuk mendapatkan akses yang spesial baik dari sisi kebijakan, maupun penegakan hukum.
 
"Difabel memiliki kebutuhan yang khusus. Untuk itu, penting bagi mereka mendapatkan akses yang spesial, baik dari sisi pengambilan kebijakan, maupun fasilitas dalam proses penegakan hukum bagi mereka yang berhadapan dengan hukum," tegas Farid, Selasa (23/10) di Balai Desa Plembutan Kecamatan Playen, Gunung Kidul Yogyakarta.
 
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur SIGAB Suharto menjelaskan, Temu Inklusi 2018 ini merupakan sarana yang mempertemukan antara pemerintah dan masyarakat dengan difabel sehingga kerjasama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan.
 
"Temu Inklusi merupakan ajang untuk mempertemukan antara unsur masyarakat, difabel dengan pemerintah. Untuk itu, kami pun mengundang seluruh organisasi difabel yang berada di Nusantara untuk berpartisipasi dalam kegiatan Temu Inklusi 2018 ini. Kami haturkan terima kasih atas pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini," ucap Suharto.
 
Harapan ke depan, menurut Suharto, agar antara masyarakat, difabel, dan pemerintah dapat berkolaborasi menuju Indonesia inklusi 2030 melalui inovasi kolaboratif.
 
"Kami berharap akan ada sinergi yang positif dan kolaborasi yang berkesinambungan antara masyarakat, pemerintah, dan difabel untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif," Tandas Suharto.
 
Sebagai pelengkap, selain penandatanganan MoU antara KY dan SIGAB, dalam acara Temu Inklusi yang digelar selama 4 hari ini juga terdapat Seminar Temu Inklusi 2018, launching buku, workshop, pentas seni dan budaya, pameran, dan ragam perlombaan. (KY/Adnan/Festy)

Berita Terkait